WINI-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Cuaca ekstrim yang melanda sejagat FLOBAMORA sejak pekan lalu menimbulkan banyak kerusakan. Banjir masuk pemukiman, merusak tanaman padi jagung juga menimbulkan ambruknya sejumlah infrastruktur.
Di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU misalnya sebuah jembatan ambruk lantaran salah satu tiang penyanggahnya telah tersapu banjir.
Akibatnya, sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim diseberang kali mengalami kesulitan akses apabila menggunakan kendaraan bermotor.
Perlu diketahui bahwa, jembatan ini pada bencana badai seroja tahun 2021 lalu pernah anjlok salah satu sisinya namun cepat diperbaiki oleh masyarakat setempat yang disponsori oleh No Valentino Kebo.
Kepala Desa Humusu Wini, Petrus Nahak Kolo yang ditemui media ini mengharapkan tanggap cepat dari Pemerintah kabupaten TTU.
“Banjir kemarin telah patahkan salah satu tiang penyanggah dan membuat longsor yang cukup dalam. Secara pemerintahan kami telah memberikan laporan ke tingkat kabupaten namun hingga kini belum ada tanggapan. Kami berharap di tahun ini ada perhatian dari instansi terkait supaya warga sebanyak 32 KK yang bermukim disini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor”, ujar Kades Petrus ditengah warga lainnya.
Sementara salah seorang warga Hendro Fraz yang berdiam disekitar ujung jembatan mengakui kesulitan ketika hendak mendrop barang keluar dan atau masuk ke wilayah Koko.
“Saya sudah hampir sepekan ini kesulitan untuk drop barang. Kita mau angkut anakan pisang atau buah pisang kita harus pikul sejauh 150 meter. Jalur ini memang jalur mati, namun jangan sampai manusianya ikut mati hanya karena akses jalan yang putus dan tidak lekas diperbaiki”, ketus warga Fraz. **(Hendriki Meko)