BIDIKNUSATENGGARA.COM | Paslon nomor urut 2, Stefanus Bria Seran dan Henri Melki Simu (SBS-HMS) disebut sebagai calon bupati dan calon wakil bupati yang paling mudah diterima di masyarakat dalam menghadapi Pilkada Malaka tahun 2024.
Hal ini terlihat jelas dari berbagai inovasi yang mereka tawarkan, seperti program pertanian gratis. Di mana dalam program ini, pemerintah akan bertanggung jawab untuk membajak kebun masyarakat, menyediakan bibit unggul, memberi pupuk yang berkualitas, dan memberikan pengawasan melalui penyuluhan pertanian secara gratis. Tindakan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi petani, tetapi juga membangun kemandirian dan meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Malaka.
Selanjutnya, mereka juga menawarkan program pengobatan gratis yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai hanya dengan menunjukkan KTP, biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Lebih lanjut, pelbagai program tersebut juga mencakup pembukaan lapangan pekerjaan bagi anak-anak Malaka, sehingga menciptakan peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Program pertanian gratis, kesehatan gratis, dan pembukaan lapangan kerja untuk anak-anak Malaka sangat berpihak kepada rakyat. Jelas kami akan berjuang semampu kami untuk bapa SBS dan HMS menang pada pilkada ini. Kami yakin dan percaya bahwa kedua pasangan ini sangat konsisten dengan program mereka. Tidak seperti Paslon lain, yang hanya bisa janji dengan retorika kosong—omong A, bikin B, hasil C,” kata Yonatas Nahak, salah satu tokoh adat Desa Laleten, pada Minggu, (3/11/24).
Yonatas meyakini, program-program tersebut sangat disukai masyarakat karena memberikan kemudahan dan aksesibilitas dalam bertani. Terutama bagi keluarga-keluarga lansia, janda, dan keluarga yang memiliki anak sarjana yang mungkin mengalami kesulitan mencari pekerjaan.
Selain dianggap sebagai penolong besar bagi masyarakat, SBS dan HMS tidak hanya menawarkan janji-janji manis, tetapi benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi masalah-masalah mendasar di Malaka. *(Ferdy Bria)