BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kapolres Malaka, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, diminta untuk menangani secara serius aksi pelemparan yang mengganggu ketentraman warga di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian yang dialami oleh salah satu warga, Yosef Ama Bere, terjadi dalam rentang waktu yang menakutkan dari 15 November hingga 7 Desember 2024, di mana rumah Yosef terus-menerus menjadi sasaran serangan oleh orang tak dikenal (OTK).
Yosef, dalam kapasitasnya sebagai warga negara yang taat hukum, ia merasa perlu untuk melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian. Namun, ironisnya, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan respon yang memadai, meskipun Yosef telah melawat ke Polres Malaka sebanyak dua kali untuk meminta bantuan. “Sebagai korban, saya sudah laporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Resor Malaka sejak adanya aksi pelemparan oleh oknum OTK yang dilakukan pada malam hari. Namun polisi belum bertindak sampai hari ini,” ungkap Yosef dengan nada cemas pada Minggu, 8 Desember 2024.
Menurut pengakuan Yosef, kejadian pertama telah dilaporkan ke Polisi pada tanggal 22 November 2024 di Mako Polres Malaka. Dalam laporan tersebut, respon awal dari pihak kepolisian cukup positif; anggota kepolisian termasuk Kasat Reskrim dan Kanit Intel bahkan datang ke lokasi untuk melihat langsung kerusakan yang terjadi, mencatat detail tentang asal lemparan, dan mendengarkan penjelasan dari Yosef. “Saya sudah membuat laporan pertama pada tanggal 22 November 2024 di Kantor Polres Malaka. Saat itu, pak Kasat Reskrim dan pak Kanit Intel datang ke rumah untuk melihat kerusakan dan mengambil data mengenai lemparan dari arah mana,” tutur Yosef, yang akrab disapa Ko Ama.
Awalnya, setelah aparat turun ke lapangan, Ko Ama merasa ada harapan bahwa situasi ini akan segera teratasi. Namun, aksi pelemparan oleh OTK semakin meningkat, berlangsung setiap malam. “Karena merasa tidak aman lagi, saya kembali membuat laporan kedua terakhirnya di Mako Polres Malaka pada tanggal 7 Desember 2024,” terangnya.
Ko Ama sangat berharap agar laporan yang kedua ini ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak Polres Malaka, terutama mengingat semakin banyaknya kerusakan material yang dialaminya.
Dia berulang kali menekankan pentingnya kenyamanan keluarganya yang kini sangat terganggu akibat peristiwa yang tak terduga ini. “Saya berharap laporan saya yang kedua dapat ditangani secara serius oleh pihak Polres Malaka, sehingga saya bersama keluarga bisa tetap aman dan damai. Saya tidak ingin mencari musuh karena hidup bersama jauh lebih damai dibandingkan mencari permusuhan,” tandas Ko Ama.
Hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Malaka hingga Kasatreskrim belum berhasil dikonfirmasi.**(Ferdy Bria)