JAKARTA,bidiknusatenggara.com–Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si melaporkan kinerja tiga setengah tahun kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan tersebut menjadi wujud komitmen, tranparansi, dan akuntabilitas wakil rakyat yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut untuk melaporkan kinerja secara periodik kepada rakyat setiap enam bulan.
Laporan yang diunggah di akun Facebook dan Instagram tersebut dapat diakses oleh masyarakat NTT untuk mengetahui kinerja politisi PDI Perjuangan itu dalam menjalankan fungsi anggaran, fungsi pengawasan dan fungsi legislasi sebagai wakil rakyat, juru bicara masyarakat NTT di Senayan.
“1 Oktober 2019, saya dilantik sebagai anggota DPR. Tepat hari ini, Kamis 1 April 2023, saya melaporkan kinerja Tiga Setengah Tahun sebagai anggota DPR. Laporan ini adalah wujud komitmen, sikap transparan dan akuntabilitas sebagai wakil rakyat, penyambung lidah masyarakat NTT di Senayan. Sejak dilantik saya berkomitmen untuk melaporkan hasil kerja kepada rakyat NTT setiap enam bulan. Maka laporan ini merupakan laporan ketujuh saya,” ujar Ansy di Jakarta, Kamis (1/4/2023).
Kinerja Tiga Setengah Tahun Ber-DPR
Dalam laporan kinerja, legislator yang duduk di Komisi IV DPR RI itu memaparkan berbagai bantuan dan program pemberdayaan tahun 2023 hasil kerja sama dengan mitranya yakni Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Berbagai bantuan dan program pemberdayaan tersebut adalah hasil perjuangan Ansy setelah turun menyerap aspirasi dari petani, peternak, dan nelayan di NTT.
“Tahun 2023, saya bekerja sama dengan Kementan untuk memberikan 277 bantuan alsintan prapanen (jenis traktor roda dua dan roda empat), 138 unit pascapanen, 6 mesin pemanen padi besar, 140 handsprayer, 35 unit pompa air, dan 31 unit cultivator. Saya juga memberikan bantuan pemberdayaan seperti 120 ternak sapi, 140 ternak kambing, 3000 ternak ayam, serta bantuan kampung buah, intensifikasi bawang merah dan putih, Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kepada 28 kelompok (setiap kelompok Rp. 50 juta), Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sebesar Rp. 975 juta, pembangunan embung pertanian, dan bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebesar Rp. 4 miliar kepada 20 kelompok tani,” papar Ansy.
Ansy juga mencatat, pada tahun 2023 ia juga berhasil meyakinkan KKP untuk memberikan bantuan kepada para nelayan dan masyarakat pesisir pantai di NTT. Diantaranya bantuan excavator, 8 paket budidaya ikan bioflok, 3 unit mesin pembuat pakan, 1.000.000 benih ikan, 272 alat penangkap ikan, 20 unit mesin penangkap ikan, chest Freezer 4 unit, 94 unit coolbox, dan bantuan Kampung Nelayan Maju.
“Dalam kerja sama dengan KLHK saya memberikan bantuan Kebun Bibit Rakyat kepada 11 kelompok tani sebesar Rp. 1,1 miliar, 50 ribu bibit produktif, Bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial kepada 6 kelompok sebesar Rp. 300 juta, Pemulihan Lahan Kritis sebesar 600 juta, bantuan Instalasi Pengolahan Limbah Domestik, dan bantuan motor tiga roda enam unit,” lanjut Ansy.
Ansy juga melaporkan kinerjanya dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan kebijakan Komisi IV berpihak pada petani, peternak, dan nelayan, mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan, dan memastikan konservasi ekosistem. Karena itu ia tidak hanya berusaha hadir dan aktif berdiskusi dan menyampaikan aspirasi, tetapi turun langsung melakukan Kunjungan Kerja (Kunker), Kunjungan Spesifik dan Reses untuk melihat langsung kondisi lapangan dan menyerap aspirasi masyarakat.
“Kantor saya ada di Senayan dan ada di rakyat. Dengan berkantor bersama rakyat saya dapat melihat langsung, menyerap berbagai aspirasi, menemukan titik masalah, dan menyampaikannya dalam rapat di Senayan. Dengan demikian ada ketersambungan antara konstituensi (masyarakat pemilih) dengan konsistensi, komitmen, dan integritas perjuangan di Senayan,” tegasnya.
Terus Berjuang untuk Rakyat
Ansy menjelaskan, selain sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas, laporan tiga setengah tahun menjadi wujud nyata terima kasih dan penghargaannya kepada rakyat. Masyarakat NTT, terutama Daerah Pemilihan (Dapil) NTT II yang meliputi Timor, Sumba, Rote dan Sabu wajib mendapatkan laporan kinerjanya di DPR. Mereka adalah pemberi mandat kekuasaan agar dirinya bekerja optimal sebagai wakil rakyat di Senayan dalam menjalankan kerja anggaran, legislasi, dan pengawasan.
“Total bantuan saya kepada rakyat NTT mencapai puluhan miliar. Terima kasih kepada rakyat NTT yang sudah memilih dan mendukung saya sebagai wakilnya di Senayan,” ujarnya.
Akhirnya Ansy menyadari perjuangan selama tiga setengah tahun belumlah cukup. Karena itu, ia selalu bersedia mendengarkan, menyerap aspirasi dan berdiskusi dengan rakyat. Bahkan, Ansy selalu berinisiatif menjemput-menyerap aspirasi, terbuka terhadap kritik, dan mendengar saran konstruktif dari rakyat.
“Kita tidak boleh cepat puas, masih ada satu setengah tahun bagi saya di DPR RI untuk terus memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat NTT. Saya membutuhkan dukungan, kritik, serta doa dari saudara-saudara sekalian di NTT. Saya berkomitmen untuk menjadi pendengar, juru bicara, sekaligus pelayan rakyat yang baik,” tutupnya. (***)