Cerita Wabup Manggarai Timur, Siprianus Habur Menyapa Penderita Gangguan Jiwa di Ruangan Ramah Polsek Borong, NTT

Oleh Markus Makur, Anggota Forum Jurnalis Flores-Lembata (FJF-L) 

bidiknusatenggara.com | Tiba-tiba handphone saya berdering pukul 15.00 Wita. Saya kaget. Terkejut. Dan saat itu saya hendak istirahat siang di pondok di Kompleks Mabako, Kota Waelengga, Ibukota Kota Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT, Minggu, (4/6/23).

Saya bangun dan melihat siapa yang menelepon di handphone. Tertera Wakil Bupati Manggarai Timur-NTT yang mengontak saya di aplikasi whatsapp.

Biasanya saya berhumor dengan Wakil Bupati Manggarai Timur dan juga sebaliknya. Seni berkomunikasinya santai, lugas, polos.

Masih dalam situasi saling berkomunikasi melalui perangkat lunak itu, Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur bertanya, Om Markus dimana? “Saya sudah di Kantor Polsek Borong”. Lalu secara spontan dalam suasana berkelakar saya menjawab bahwa saya sedang menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) Waemokel. Lalu, kami dua tertawa. Tak lama kemudian, saya bilang bahwa saya kontak relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa Manggarai Timur bernama Krispinus Lois Gonzales, yang biasa disapa Guru Lois untuk mendampingi Bapak Wakil Bupati di Kantor Polsek Borong.

Kurang lebih beberapa menit, saya mengontak Guru Lois dan bersyukur handphonenya tetap aktif. Guru Lois menjawab bahwa dirinya sedang diberada di salah satu tempat di wilayah Peot, Kecamatan Borong. Ia mengangkat saya meneleponnya. Saya bilang bahwa Wakil Bupati Manggarai Timur sedang mengunjungi penderita gangguan jiwa di Kantor Polsek Borong. Dan saat ini sedang berada di Polsek Borong. Barangkali ada waktu untuk ke sana. Guru Lois menjawab siap Kakak. Ini saya sedang menuju ke Kantor Polsek Borong. Saya bilang ke Guru Lois bahwa saya juga siap ke Polsek Borong. Nanti tunggu disana.

Setiba Guru Lois di Kantor Polsek Borong, Ia bertemu dengan Wakil Bupati Manggarai Timur yang sedang berbincang-bincang dengan penderita gangguan jiwa yang sedang diamankan sementara di kantor itu. Guru Lois mengabadikan moment langka itu. Saya menerima gambar dan vidoe lewat aplikasi whatsapp. Ada juga Kapolsek Borong sedang duduk berbincang-bincang dengan penderita gangguan jiwa dengan penuh keramahan.

Terlihat Wakil Bupati Manggarai Timur duduk di sebuah kursi diluar ruangan itu, sementara penderita itu berada dibalik terali besi di ruang itu. Kondisinya membaik.

Saya melihat unggahan foto itu, dan hati nurani saya tergerak dan memutuskan berangkat ke Kota Borong untuk bergabung dengan Wakil Bupati, Guru Lois dan beberapa anggota polisi yang sedang menjalankan tugas ditempat itu. Apalagi hari Minggu itu Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Paginya saya bersama anggota keluarga mengikiti perayaan Ekaristi di Gereja Katolik Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng.

Saya biasa minta persetujuan dari istri dan anak-anak bahwa saya ke Borong untuk menyapa seorang yang menderita gangguan jiwa dan akan dihantar pulang ke kampungnya di Kecamatan Kota Komba. Mereka semua setuju dan saya berangkat dengan menunggu kendaraan umum di Jalan Transflores Waelengga-Borong.

Dibantu Mobil Pickup Dari Aimere-Borong

Kurang lebih 30 menit saya menunggu mobil Travel dari arah Aimere-Borong tak kunjung lewat. Hati saya gelisah. Saya berpikir bahwa saya terlambat tiba di Kantor Polsek Borong. Saya berdoa agar mobil yang lewat. Tiba-tiba pickup yang ada muatannya lewat dan saya menahannya. Mobil pickup itu berhenti. Saya menyapa sopirnya dan saya beritahu bahwa saya ada keperluan darurat di Kota Borong.

Sopir yang ditemani satu anggota keluarganya meminta saya naik ke mobil. Hati saya lega dan bersyukur bahwa Tuhan tetap berjalan bersama saya dalam ziarah pelayanan kemanusiaan ini.

Dari dalam mobil dengan kecanggihan teknologi saat ini lewat aplikasi whatsapp, saya mengupdate dengan mengirim pesan dan foto kepada Wakil Bupati dan Guru Lois.

Memasuki area Waerana, Kelurahan Ronggakoe, saya terus mengirimkan informasi agar mereka tidak gelisah karena menunggu saya. Laju kendaraan pickup tetap sesuai aturan lalulintas, apalagi mobil itu sedang ada muatan. Saat memasuki Kisol, Kelurahan Kisol, saya kembali menginformasikan kepada mereka (Wakil Bupati dan Guru Lois). Begitu seterusnya saat memasuki Kampung Tanggo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, saya selalu memberikan kabar kepada mereka (Wakil Bupati dan Guru Lois).

Saat memasuki Kota Borong, Wakil Bupati Manggarai Timur melakukan video call dan saya mengangkatnya dengan memberitahukan bahwa saya sudah dekat dengan Kantor Polsek Borong.

Begitu turun dari mobil Pickup, saya hendak membayar, tapi Om Sopir, tidak usah bayar om. Lalu saya menyampaikan terima kasih atas kebaikannya.

Disambut Dengan Senyuman

Saat saya memasuki pintu gerbang Kantor Polsek Borong, Wakil Bupati Manggarai Timur memanggil saya dari pintu masuk Kantor Polsek Borong sambil memberikan senyuman serta keramahan seorang pemimpin daerah yang sangat menghargai dan menghormati rakyatnya.

Sebelumnya warga yang sakit gangguan jiwa itu menyambut saya dengan memberikan salamam didampingi Guru Lois. Bulu kuduk saya merinding karena saya disambut oleh warga yang sakit dan berjuang untuk memulihkan kesehatan jiwanya. Saya benar-benar merasakan bahwa Tuhan selalu berjalan didepan saya untuk mewujudkan karya pelayanan ini demi memuliakan namaNya dalam diri orang sakit.

Selanjutnya saya menyapa Wakil Bupati Manggarai Timur dengan penuh kehangatan dan saya masuk ke ruangan Polsek Borong untuk bertemu Kapolsek Borong. Kami bertiga duduk dan saya memperkenalkan diri. */Bersambung

*SalamBelumKalah
*SalamSehatJiwa
*KKIPeduliSehatJiwa
*PuskesmasPeotTangguh

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/