BETUN, BIDIKNUSATENGGARA.COM | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, menggelar kegiatan Konferensi Pers yang diselenggarakan di ruang kerja Bupati.
Konferensi Pers yang digelar pada jumat (08/12/2023) bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai perkembangan program dan kegiatan yang telah dijalankan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malaka Tahun 2021-2026
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Malaka Simon Nahak, kemudian memberikan kesempatan kepada para wartawan untuk bertanya, mendapatkan penjelasan mengenai program kerja bupati.
Dalam sambutan Bupati Malaka Simon Nahak, mengatakan, peran media tentunya sangat penting. “Kita apresiasi semua tulisan-tulisan yang ada. Baik itu tulisan yang kritik sekali pun. Karena media itu sebagai satu pilar untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi-informasi penting dari seluruh program yang dikerjakan,” ungkapnya.
“Saya Apresiasi kehadiran Pers. Pers itu sangat penting. Terima kasih untuk adik-adik wartawan yang selama ini terus mengawal dan menulis tentang kegiatan dan pekerjaan Pemerintah,” tambahnya.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Pemda Malaka melalui Dinas Kominfo bersama wartawan di Kabupaten Malaka tersebut ada enam topik yang dibahas. Yakni;
– Netralitas ASN (menuju pemilu 2024)
– Isu Rabies
– Seleksi PPPK
– Progres Kantor Bupati
– Progres Rs. Pratama
– Penataan Pariwisata
Dari enam topik diatas salah satunya virus Rabies yang menjadi kekhawatiran masyarakat karena sudah menyebar di Kabupaten Malaka hingga saat ini terdata sebanyak 85 kasus gigitan.
Januaria Jeni Seran, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka yang juga sebagai Dokter hewan menyampaikan, “dari 85 kasus gigitan kami pastikan 2 diantaranya disebabkan oleh hewan penyebab rabies dan itu positif terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium Denpasar,” Ungkapnya
Dua kasus rabies yang terkonfirmasi tersebut satu diantaranya berada di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku dan di Desa Barene, Kecamatan Malaka Tengan dan korbannya sudah diberikan vaksin anti rabies dan selamat.
Selain itu ada 5 sampel lagi yang sudah diambil dari 5 hewan penyebab rabies (anjing) diantaranya, 2 sampel dari Dusun Umaau, Desa Haitimuk tidak mengigit namun menunjukkan gejala jadi dilakukan Eutanasia artinya dibunuh secara manusiawi, kemudian kirim sampel otaknya. 1 dari Desa Weoe dimana tidak mengigit namun menunjukkan gejala saspek rabies dan sudah kirim sampelnya, 1 di Desa Naet Rinhat melakukan gigitan namun gejala korban baik, dan 1 di Desa Boen.
Terkait hasih pemeriksaan dari beberapa sampel yang sudah dikirim kami belum bisa menyampaikan, namun melalui pemeriksaan cepat di Laboratorium rumah sakit Johanes Kupang terkonfirmasi positif.
Hadir mendampingi Bupati Malaka, Albertus Bria (Asisten 2 Setda malaka), Romanus Bria (Kepala BKPSDM), Wilhelmus J Lakka, (Kadis Kominfo), Aloysius Werang (Kadis Pariwisata), Januaria Maria Seran (Kadis Pertanian), Lina Sembiring (kadis Kesehatan yang diwakili Kabid Kesehatan), Yanuarius Manek Bria, (Kadis PUPR yang diwakili Kepala Bidang Cipta Karya). **(Ferdy Bria)