Sosial  

Gereja Onekore: ODGJ adalah Umat Kita

ENDE,Bidiknusatenggara.com | Untuk mengubah stigma dan diskriminasi sosial yang masih sering  dialami oleh kaum yang dinilai berbeda dengan masyarakat pada umumnya, seperti orang dengan gangguan jiwa yang dikeluarkan dari sekolah, diberhentikan dari pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, hingga ditelantarkan oleh keluarga, bahkan dipasung, serta dirampas harta bendanya, Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Paroki Onekore gelar seminar bagi ODGJ di Aula Gereja Paroki Santo Yosef Onekore Ende, Nusa Tenggara Timur. Sabtu, (9/9/2023)

Seminar kesehatan jiwa dengan tema “MENGUBAH STIGMA DAN DISKRIMINASI SOSIAL TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA” itu dihadiri sekitar 300 peserta, terdiri dari remaja, pemuda, dan orang dewasa, serta beberapa tokoh umat, tokoh adat, jurnalis, dan keluarga ODGJ lingkup Paroki Onekore.

“KPKC undang saya untuk menjadi narasumber tunggal dalam seminar ini. Karena tunggal, maka sekian banyak waktu disediakan untuk berikan pelbagai pemahaman baru kepada peserta dan mengulas sekian banyak fenomena stigmatis dan diskriminatif atas ODGJ. Selebihnya, mendiskusi dan menjawab beberapa pertanyaan peserta” Pungkas Pater Avent Saur, SVD.

Aksi selanjutnya, adalah memberikan beberapa poin rekomendasi kepada pihak-pihak pemangku kepentingan, semisal Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dan Keuskupan Agung Ende agar lebih serius menaruh layanan kepada masalah kesehatan jiwa.

Lebih dari pada itu, KPKC Paroki Onekore akan mengunjungi dan memberikan bantuan kepada umat yang mengalami gangguan jiwa dan keluarganya, khususnya umat wilayah Paroki Onekore yang meliputi tiga kelurahan di Kota Ende.

Tampak sekali bahwa Gereja secara institusi melalui KPKC mulai menjawab pertanyaan substansial Sang Guru “Siapakah sesamaku manusia?” sebagaimana disentil oleh Pastor Paroki (Pater Pian) saat membuka seminar, dan disentil kembali oleh Pastor Rekan (Pater Karis) saat menutup seminar.

Jika semua Gereja paroki bergerak bersama seperti ini, maka masalah gangguan jiwa bisa dientas sekencang mungkin; stigma dan diskriminasi sosial bisa dibongkar setotal mungkin, dan inilah salah satu bentuk Gereja yang terlibat.***

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/