BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Bakal Calon Wakil Bupati Malaka, Henri Melky Simu, A.Md (HMS) bertemu para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Senin (01/07/2024).
Pertemuannya dengan tokoh masyarakat dan pemuda di Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat untuk dialog terhadap masa depan Malaka.
Kritik HMS terhadap pemerintahan saat ini cukup keras. Ia menyayangkan banyak kebijakan pro rakyat yang seharusnya menjadi prioritas, namun nyatanya tidak dijalankan dengan baik.
Salah satu kritik terberat HMS adalah mengenai program swasembada pangan yang tidak dieksekusi dengan baik.
Program ini seharusnya menjadi andalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Malaka, namun kenyataannya berbeda. Traktor roda 4 milik Pemda yang disediakan pemimpin terdahulu (SBS) seharusnya menjadi alat utama dalam pengolahan lahan untuk mencapai swasembada pangan, tidak dipelihara dengan baik. Akibatnya, alat-alat tersebut tidak bisa difungsikan sesuai harapan, membuat program swasembada pangan menjadi tidak lebih dari sekedar janji politik.
HMS, dengan latar belakang posisi politik yang berseberangan politik pada pilkada 2020 lalu, kini tampil di depan, menyatakan sikap dan pilihan politiknya dengan memilih menjadi kandidat wakil bupati bersanding dengan dokter Stef Bria Seran (SBS) pada Pilkada 2024 mendatang.
HMS menyebutkan bahwa perlunya perawatan dan pemeliharaan terhadap alat-alat pertanian milik Pemda merupakan hal krusial untuk mendukung swasembada pangan.
“Pengabaian terhadap pelaksanaan program swasembada pangan tidak hanya menghambat kemajuan kesejahteraan rakyat Kabupaten Malaka, tetapi juga mengancam ketahanan pangan daerah tersebut,” Ucap HMS.
“Kegagalan dalam menjalankan program tersebut mencerminkan kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya,” Ungkapnya.
HMS menegaskan, komitmennya bersama SBS adalah membangun Malaka dengan kebijakan yang jelas, terukur, dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, khususnya dalam hal kemandirian pangan, pendidikan, dan kesehatan. *(Ferdy Bria)