BIDIKNUSATENGGARA.COM | Masyarakat Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), merasa kecewa melihat kondisi Lapangan Umum Kota Betun yang tampak tidak terurus. Rumput yang panjang membuat lapangan sulit digunakan untuk bermain bola.
Lapangan Umum Betun adalah kebanggaan masyarakat Malaka, dibangun dengan menggelontorkan dana miliaran rupiah, tetapi kini mulai dijajah oleh rumput liar.
Lapangan ini juga merupakan salah satu ikon Kabupaten Malaka, bersejarah sebagai lokasi El Tari Memorial Cup (ETMC) di tahun 2019, di mana Kabupaten Malaka berhasil meraih kemenangan.
Rendy (18), seorang warga sekaligus pemain sepak bola, menuturkan bahwa lapangan ini adalah satu-satunya tempat bagi mereka untuk bermain, baik saat mengadakan turnamen maupun untuk latihan bagi atlet PS Malaka.
Dengan penuh keprihatinan, Rendy mengeluhkan bahwa lapangan Umum Betun tidak terawat dan dipenuhi rumput tinggi. “Bagaimana mungkin, kondisi lapangan sudah seperti ini? Rumputnya sudah menjulang tinggi, tidak mencerminkan keadaan lapangan yang seharusnya,” ujarnya.
Ia mempertanyakan minimnya perawatan pada lapangan Umum Betun ini, apakah disebabkan kurangnya anggaran atau memang tidak ada anggaran untuk perawatan.
Rendy berharap pemerintah dapat memberi perhatian lebih pada Lapangan Umum Betun, kebanggaan masyarakat Malaka. Sangat disayangkan jika lapangan yang dibangun dengan biaya miliaran rupiah terlihat terabaikan dan tidak diperhatikan.
“Sungguh tragis melihat lapangan yang dibangun dengan dana miliaran, dibiarkan dalam kondisi seperti ini. Lokasinya pun sangat strategis, tepat di pusat kota dan berhadapan langsung dengan Gedung DPRD Malaka,” pungkasnya.*(Ferdy Bria)