BETUN,bidiknusatenggara.com | Dalam memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2023 dan memperingati bulan Bung Karno Relawan Ganjar Milenial Center (GMC) Kabupaten Malaka selenggarakan lomba nyanyi lagu daerah antar Sesa Se-kecamatan Weliman.
Kegiatan yang bertajuk Budaya itu mengangkat tema “Kepribadian Didalam Kebudayaan Sebagai Spirit Menghadapi Tantangan Jaman”
Pantaun media, kegiatan tersebut melibatkan Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan dua komunitas sebagai tim kolaborasi dalam suksesi kegiatan tersebut diantaranya Oa Bein Haliklaran (OBH) dan Dapur Literasi Marhaen.
Dalam sambutan Ketua Pelaksana, Yasintus Bria atau yang kerap disapa Bara Bria menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Ganjar Milenial Center Kabupaten Malaka yang bertajuk Budaya ini, bukan serta merta sebagai momentum euforia semata tapi mengajarkan kita bagaimana pentingnya menjaga Budaya dan tradisi kita dalam bingkai Pancasila 1 Juni 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Kegiatan ini juga dapat meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
Momentum hari ini juga mengedukasi kita, bagaimana mendirikan komitmen dan tradisi berkepribadian didalam kebudayaan yang disamatkan Bung Karno dalam tri saktinya. Bahwa kita adalah Bangsa yang majemuk, Bangsa Indonesia adalah pluralisme
Oleh karna itu menjadi tanggung jawab kita, seluruh elemen masyarakat, elemen pemuda untuk menjaga Pancasila, menjaga kebudayaan kita, menjaga identitas ketimuran kita agar Budaya Lokal kita tidak boleh tergilas oleh jaman itu sendiri, tambah Bara Bria.
Sebab sosok ayah Ganjar Pranowo adalah seorang pemimpin budiman yang sangat mencintai Budaya dan tradisi serta adat istiadat diseluruh Masyarakat Indonesia.
Sementara itu dalam sambutan ketua Koordinator Daerah GMC Malaka menyampaikan Kegiatan lomba bertajuk kebudayaan ini bertujuan untuk kembali mengangkat Budaya Lokal Masyarakat Malaka dalam hal ini nyanyian Akabeluk yang mana dewasa ini sudah sangat jarang kita dengar apalagi dinyanyikan. Melalui kegiatan ini juga kita ingin menunjukkan bahwa Ayah Ganjar adalah sosok yang sangat mencintai Budaya Lokal, bahwa pentingnya melestarikan Budaya Lokal, karena Budaya Lokal merupakan ciri khas dari suatu ras atau etnis.
Iwan yang akrab disapa menambahkan, hari ini kita hidup di era modern yang ditandai dengan pesatnya perkembangan pengetahuan, teknologi dan derasnya arus informasi. Semua orang bisa mengakses informasi dengan mudah hanya dengan menggunakan gadget. Hal ini tentunya sangat bagus dan kita tidak boleh alergi dengan hal tersebut. Namun kita perlu imbangi agar Budaya Lokal kita agar tidak terkikis dan tergilas oleh arus perkembangan zaman. Jangan sampai hegemoni perkembangan zaman membuat kita lupa dengan Budaya kita dan lebih tertarik dengan Budaya luar bahkan melestarikannya. Jangan sampai ini terjadi terutama bagi generasi muda penerus tongkat estafet kepemimpinan Bangsa. Maka itu, semoga kegiatan ini bisa menjadi stimulus untuk membuka kesadaran kita bersama tentang pentingnya menjaga warisan leluhur kita.
Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan bintang penuntun kemana Indonesia hendak melangkah. Bahwa ada cita-cita yang harus digapai yakni keadilan, kemakmuran, dan kepribadian dalam kebudayaan.
“Saya mewakili Ganjar Milenial Center mengucapkan trima kasih kepada Komunitas Oabein Haliklaran dan Dapur Literasi Marhaen yang sudah berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Kawan-kawan ini adalah muda-mudi yang energik dan penuh semangat. Semoga bisa menjadi contoh sekaligus bisa bermanfaat bagi sekitar. Bahwa pemuda punya tanggung jawab besar terhadap Bangsa ini. Terima kasih juga kepada seluruh peserta dan masyarakat Kecamatan Weliman atas partisipasinya dalam menyukseskan kegiatan ini,” tuturnya.
Mewakili Komunitas Oabein Haliklaran, Sensi menyampaikan Terima kasih atas kepercayaan GMC Malaka yang sudah melibatkan OBH menjadi tim dalam penyelenggaraan kegiatan lomba ini.
Ini sangat positif, dan sangat menggerakkan hati kami sebagai kaum milenial untuk bagaimana menjaga dan melestarikan Budaya kita yang semakin redup
Senada dengan Sensi, mewakili komunitas dapur Literasi Marhaen, Jeni Bria menyampaikan Terima kasih sebab kegiatan ini menjadi awal bagaimana anak muda menunjukkan komitmen dan prinsip bahwa Budaya dan tradisi harus dijaga agar tidak terkikis jaman. (*BB)
