Miris! Hampir 2 Tahun Berlalu, Proyek Septic Tank Senilai Ratusan Juta di Desa Kereana Jadi Begini

BETUN,Bidiknusatenggara.com | Pekerjaan proyek septic tank skala individual di Desa Kereana, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka, diduga dipaksakan dan asal-asalan. Bukan hanya itu pekerjaan proyek tersebut disinyalir menyalahi aturan dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pasalnya selain tidak pasang tabung septic tank, warga diminta swadaya dengan menggali tabung tanki septic.

Pantauan tim media di Dusun Lanain, Desa Kereana, terlihat beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menggunakan tabung septic tank namun terkesan dipaksakan dan asal-asalan. Dimana, penahan tabung septic tersebut tidak kokoh lantaran hanya ditimbun dengan tanah.

Warga mengaku, septic tank yang sudah dipasang jebol dan terapung karena tidak kokohnya timbunan tanah penahan septic tank yang ditanam ke dasar tanah. Warga mengeluhkan septic tank jenis plastik dikerjakan kontraktor terkesan asal-asalan. Terbukti, sebagian warga memilih bongkar tabung septic tank dengan menggunakan bak permanen biasa.

Menurut keterangan warga, mereka harus mengeluarkan anggaran lagi untuk pembangunan bak pembuangan. Mirisnya lagi, salah satu janda harus menyewakan tukang untuk gali dan pasang bak pembuangan. Hampir seluruh warga mengaku menyewakan tukang untuk gali bak pembuangan.

“Kami sewa orang untuk gali lobang. Saya suruh orang gali bayar 400 ribu rupiah, lalu saya suruh orang pasang bak pembuangan bayar 300 ribu rupiah. Jadi total semua 700 ribu rupiah,”

“Awalnya mereka timbun dengan tanah saja. Kemudian saat hujan tanki itu tergenang keluar. Akhirnya saya memilih untuk bongkar dan pasang bak permanen. Itupun saya harus sewa tukang. Saya janda jadi mau tidak mau saya harus sewa orang untuk gali lobang. Saya sendiri sewa tukang, saya sendiri beli semen, saya sendiri beli besi baton termasuk batako saya sendiri beli,”

Demikian disampaikan Marta Hoar, salah satu janda penerima Bantuan Proyek septic tank di Dusun Lanain, Desa Kereanana, pada Rabu, (23/8/2023).

Photo: Rumah toilet yang dikerjakan CV.Anugerah Mychael di Dusun Lanain, Desa Kereana, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka-NTT (DOK/Bidiknusatenggara.com)

Nasib yang sama dialami oleh Keluarga Penerima Manfaat lainnya, rata-rata sang kontraktor hanya mengerjakan rumah toilet. Sedangkan bak pembuangan dikerjakan oleh warga. Pantauan tim media, sebagian rumah toilet tidak difungsikan warga. Ditemukan tim media, salah satu rumah toilet dijadikan kamar mandi lantaran tabung septic terangkat keluar.

Sementara itu Plt. Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka, Benyamin Salibir Nahak ketika dihubungi lewat pesan whatsapp pada Rabu malam, (23/8/2023), mengatakan bahwa dirinya  tidak terlalu tahu–menahu soal proyek septic tank tersebut.  Pasalnya  dia baru dilantik  beberapa bulan lalu sedangkan  proyek  tersebut sudah dikerjakan pada tahun 2021. Namun, Salibir Nahak sedang melakukan koordinasi dan klarifikasi dengan Bidang Cipta Karya selaku bidang yang menangani program kegiatan tersebut.

“Saya sementara msh tugas di Jakarta Bogor dan Bandung utk urus DANA DAK 2024 Kab Malaka. Untuk pekerjaan septic tank saya tidak tahu karena saya bru diangkat sbgi plt per tanggal 5 juli 2023 sedangkan pekerjaan tersebut dikerjakan pada tahun 2021. Saat ini saya sedang melakukan koordinasi dan klarifikasi  dengan bidang Cipta Karya yg menangani program kegiatan tersebut. Terima  Kasih,” demikian pesan whatsapp yang di kirim Plt Kadis PUPR Malaka, Benyamin Salibir Nahak.

Hasil investigasi tim media, proyek pekerjaan septic tank di Desa Kereana itu dikerjakan oleh CV Anugerah Mychael sebanyak 120 unit dengan nilai kontrak Rp 839.472.146,00 (Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Seratus Empat Puluh Enam Rupiah)

Hingga berita ini diturunkan, Kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek septic tank skala individual di Desa Kereana belum berhasil dikonfirmasi. (FB/Tim)

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/