BIDIKNUSATENGGARA.COM | Perkumulan Penjaga, Perdamaian dan Keadilan (PERPENDA) Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengajak seluruh organisasi masyarakat untuk berorganisasi dengan cara yang konstruktif dan beretika.
Sikap ini merupakan cerminan kepedulian Perpenda terhadap situasi di Malaka, terutama dinamika yang terjadi belakangan ini berkaitan dengan oknum-oknum yang secara tidak etis memeras para pejabat dengan mengatasnamakan organisasi.
Wakil Ketua II Perpenda Malaka, Lazarus Manafe, menegaskan bahwa baru-baru ini organisasi masyarakat terlibat dalam praktik pemerasan yang tidak sesuai dengan etika, bahkan menyerupai tindakan premanisme intelektual, di mana mereka melakukan demonstrasi kemudian meminta-minta uang kepada pejabat.
“Kita tidak boleh bermental preman, apalagi sampai memeras pejabat dengan dalih aksi. Aksi yang baik harus membawa kebenaran, bukan kepentingan,” ujar Zarus kepada media, Minggu (6/4/2025).
Zarus mengingatkan agar setiap aksi atau demonstrasi yang dilakukan dilandasi oleh data yang valid dan murni berasal dari aspirasi masyarakat, bukan karena tekanan atau kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.
“Jika ingin meminta uang kepada pejabat, lakukanlah dengan cara yang bermartabat. Jangan mengancam siapa pun melalui demonstrasi untuk meminta-minta uang,” tegas Lazarus Manafe.
Zarus juga menekankan bahwa ormas tidak seharusnya menjadi alat provokasi yang dapat memecah belah persatuan masyarakat. Dalam situasi pemerintahan Kabupaten Malaka yang masih baru, penting untuk menjaga kondusivitas sosial.
“Jika ormas ingin dipercaya, maka mereka harus bersikap adil, profesional, dan bertanggung jawab. Jangan hanya bergerak demi kepentingan kelompok tertentu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Malaka untuk tidak terpengaruh oleh media yang menyebarkan berita berdasarkan opini pribadi yang tujuannya untuk menyerang privasi orang lain.
“Mari kita ciptakan suasana kondusif di daerah tercinta ini. Belakangan ini, perdebatan di media sosial yang saling menyerang sangat mengganggu masyarakat. Terlebih lagi, media-media provokatif yang hanya berfungsi untuk menyerang privasi individu,” harapnya.
Sebagai langkah nyata atas himbauan ini, Perpenda berencana mengadakan Diskusi Publik dalam waktu dekat. “Kami dari Perpenda akan mengadakan diskusi publik mengenai bagaimana kita dapat mengawasi pemerintah dalam membangun Kabupaten Malaka ke depan,” katanya.
Lazarus menjelaskan bahwa Perpenda adalah wadah bagi generasi muda yang mencintai kedamaian dan keadilan. Himbauan ini merupakan bentuk kepedulian Perpenda kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malaka untuk menjauhi berita-berita provokatif dan informasi yang menyerang privasi demi kepentingan pribadi atau kelompok, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat. **(fb)