BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malaka menyimpan tantangan signifikan bagi Bupati Simon Nahak (incumbent). Dalam gelaran Pilkada Malaka, sorotan tidak hanya tertuju pada persaingan antarkandidat namun juga pada bagaimana incumbent berhadapan dengan harapan dan janji kepada masyarakat pendukungnya.
Dinamika politik yang semula hanya terfokus pada konflik antara incumbent dan SBS (Stefanus Bria Seran), kini berubah menjadi sebuah narasi yang lebih luas; perjuangan antara pemimpin yang sedang berkuasa dengan aspirasi rakyat Malaka itu sendiri. Usai pelantikan tanggal 26 April 2021 lalu, kian hari janji-janji politik semakin jauh dari kenyataan, mengubah arah angin kepercayaan masyarakat pendukungnya.
Sebagian tim pendukung Simon Nahak-Kim Taolin (SNKT) mengatakan, peralihan dukungan ke SBS karena janji-janji kampanye yang dilontarkan pada Pilkada lalu (2020-red) ternyata sekedar retorika kosong, sehingga antara janji politik dengan realisasi di lapangan menciptakan kekecewaan.
Perspektif masyarakat pendukung terhadap incumbent menjadi sangat kritis. Kepercayaan yang semula kokoh, kini rapuh akibat ketidakmampuan pemimpin memenuhi janjinya. Para pendukung SNKT menginginkan pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga memperjuangkan realisasi janji-janji politik yang telah diberikan.
SN (incumbent) tidak lagi sekadar melawan SBS sebagai kandidat bakal calon bupati, incumbent kini menghadapi tantangan yang lebih besar dengan melainkan melawan kembali tim pendukungnya sendiri yang mengambil sikap beralih dukungan penuh kepada SBS.
Ketua Tim koordinator kecamatan Sasitamean dan juga MC tunggal Dapil Malaka 3 untuk paket SNKT, Dominggus Nana Tefa pada pilkada 2021 lalu, kini beralih dukung kepada SBS pada pilkada 2024, alasan dirinya beralih dukungan kepada SBS karena apa yang dijanjikan SNKT saat kampanya di dapil 3 tidak direalisasikan setelah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Malaka periode 2021-2026.
“Pada saat itu saya menjadi mc tunggal dapil 3 untuk paket SNKT dan waktu itu kami berjuang dengan asumsi bahwa akan ada perubahan tapi setelah tiga tahun paket SNKT memimpin malaka saya merasa bahwa kabupaten malaka mengalami kemunduran yang sangat signifikan,” ungkapnya.
“Sebagai MC tunggal paket SNKT didapil 3 masyarakat menitipkan pesan untuk disampaikan kepada paket SNKT agar tetap melanjutkan jalan yang sudah dibangun oleh SBS di tahun 2018 dari nurobo sampai balibo. Tetapi ketika 2021 paket SNKT dilantik mimpi kami untuk infastruktur jalan nurobo sampai umasukaer terhenti. Itu menjadi salah satu alasan untuk beralih pilihan kepada SBS karena kami telah menghianati rakyat kami terutama di kecamatan sasitamean,” jelasnya
“Urat nadi kehidupan ekonomi masyarakat terletak pada infastruktur jalan, contoh kami masyarakat dapil 3 memiliki hasil bumi yang sangat banyak tapi tidak bisa di jangkau oleh para pembeli karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan. Contoh yang kedua jika ada pasien yang rujuk dari Uabau ke RSUPP Betun dokter merekomendasikan untuk sampai pada RSUPP betun 15 menit kami sampai di Kateri pasien sudah meninggal karena jalan yang begitu rusak,” katanya.
“Sekarang kita sudah tau mana pemimpin yang benar-benar perhatikan rakyat dan mana yang tidak perhatikan rakyat, sekarang kami sudah sadar, mari kita sama kembali ke SBS untuk menjadi bupati pada pilkada malaka 2024 supaya bisa urus rakyat,” tambahnya.
Demikian disampaikan Dominggus Nana Tefa, saat SBS melakukan kunjungan keluarga di Desa Uabau, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, pada Kamis, (30/5/24).
Sementara itu, salah satu tim pengawal SNKT Kecamatan Kobalima Timur, Adrianus Seran Nahak asal Desa Alas Selatan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap incumbent yang kala itu sebagai jagoan mereka untuk memenangkan pertarungan pemilihan kepala daerah tahun 2021 silam.
“Dulu saya ring satunya SNKT. Saya salah satu pengawal hingga pelantikan di kupang dan kami pengawalnya. Sekarang saya beralih dukungan ke SBS karena SBS lebih perhatikan masyarakat. Sedangkan dulu janji-janji kartu SIS-BRO itu sama saja tidak ada hasil,” ungkap Andry Seran saat kunjungan keluarga di Dusun Haeain, Desa Alas Selatan, Jumat, (31/5/24).
Lanjut Andry, pilihannya ke SBS bukan tanpa alasan. Menurutnya, SBS kunci dari kesejahteraan masyarakat dimana program SBS sangat menyentuh langsung dan sangat dirasakan oleh masyarakat luas. Keputusannya memilih SBS bukan karena mencari kepentingan pribadi namun dibangun atas dasar ingin menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
“Saya memilih SBS bukan karena kepentingan saya tapi saya memilih SBS itu demi semua masyarakat. Karena semua masyarakat menunggu pengobatan gratis dan balik tanah gratis. Tujuan saya ikut politik untuk kepentingan saya tidak ada. Tujuan saya untuk kepentingan masyarakat pada umum,” tambahannya.
Selain Andry dan Dominggus, Eduardus Klau, SH yang pada saat politik tahun 2020 lalu sebagai Ketua tim Keluarga SNKT mengungkapkan hal senada. Dirinya sangat menanyakan perjuangan seorang pemimpin dalam mensejahterakan masyarakat.
Edu Klau, sapaan akrabnya, beralih dukung SBS karena SBS telah menujukan bukti konkret pada periode pertama. Menurutnya kebijakan SBS kala itu dampak kesejahteraan masyarakat sangat dirasakan.
“Malaka milik kita semua, harusnya seorang pemimpin berjuang untuk kesejahteraan masyarakat seluruhnya. Ternyata kami salah berfikir. Dulu kami ada perjanjian bersama penguasa sekarang. Komitmen nomor satu adalah untuk masyarakat. Musti HA TO’O, HEMU TO’O (makan minum cukup-red) tapi terakhir terabaikan. Karena itu kita bersama SBS supaya tanah malaka bisa maju,” ungkap Edu Klau, saat pendaftaran SBS di Partai PDIP dan PAN, Senin (29/4/24).
Memilih SBS bukan hanya tentang memilih seorang bupati namun tentang membangun fondasi untuk masyarakat yang lebih adil, di mana setiap individu memiliki akses kebutuhan dasar mereka seperti akses kesehatan gratis, pertanian gratis dan menciptakan lapangan kerja bagi anak-anak Malaka. Dengan demikian, SBS bukan hanya pilihan saya, ini adalah pilihan kita semua demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. *(Ferdy Bria)