BIDIKNUSATENGGARA.COM | Komunitas Wartawan Perbatasan (KONTAS) Malaka segera diambil-alih Tim Penyelamat Komunitas (TPK) yang terdiri dari tujuh anggota. TPK bertugas mengembalikan kejayaan KONTAS Malaka yang telah mengalami kemunduran dan kurangnya aktivitas.
Dengan surat perintah dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat KONTAS Malaka, TPK akan mengambil alih jabatan ketua dan mempersiapkan pemilihan ketua definitif serta menyusun kembali badan pengurus harian yang saat ini kosong. Langkah ini bertujuan untuk memulihkan fungsi organisasi KONTAS Malaka.
Sebagai langkah awal, anggota TPK mengadakan pertemuan internal di Sekretariat Bersama KONTASMalaka pada Jumat (07/03/25).
Ferdy Bria, salah satu anggota TPK, menyatakan, pengambil-alihan jabatan Ketua KONTAS Malaka dilakukan untuk mencegah perpecahan di kalangan wartawan.
Dengan langkah ini, diharapkan proses pemilihan ketua berikutnya berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu menjalankan organisasi dengan baik, sehingga KONTASMalaka dapat berfungsi normal.
Ferdy Bria menilai Yohanes Berchmans Nahak tidak mampu menjalankan organisasi dengan baik untuk kebaikan komunitas.
“Beberapa faktor menyebabkan KONTA Malaka mundur termasuk tindakan kontroversial yang diambil Sdr. Berchmans Nahak yang menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kebaikan seluruh anggota,” tegasnya.
Berchmans Nahak cenderung bertindak sendiri, menggunakan nama KONTAS Malaka untuk kepentingan pribadi dan mengabaikan wartawan lainnya. Tindakan ini jelas bertentangan dengan prinsip kerjasama yang seharusnya dihormati dalam komunitas wartawan.
Lebih lanjut, kata Ferdy Bria, Berchmans Nahak menetapkan masa kepemimpinannya selama lima tahun secara sepihak, padahal menurut Anggaran Dasar, masa jabatan Ketua KONTAS Malaka seharusnya hanya dua tahun.
Mans juga mengangkat pemimpin agama dan pejabat pemerintah tertentu sebagai Penasehat/Pembina KONTAS tanpa ada kesepakatan.
“Tindakan Mans ini bertentangan dengan independensi dan profesionalisme seorang wartawan yang seharusnya menjalankan tugas tanpa campur tangan pihak luar yang dapat memengaruhi objektivitas berita,” ungkap Ferdy.
Ferdy Bria menambahkan, secara hukum, posisi Mans sebagai ketua juga diragukan. SK yang diterimanya tidak mengikuti prosedur yang benar, karena tidak diperoleh melalui Dewan Pembina atau Dewan Penasehat, melainkan dari Ketua Tim Lima yang tidak berwenang.
“Selama kepemimpinannya, Sdr. Mans Nahak belum pernah mendapatkan pengukuhan resmi sebagai ketua yang sah, yang seharusnya diperoleh melalui dukungan anggota serta Dewan Pembina dan Dewan Penasehat,” tambah Ferdy.
Sebagai informasi, Komunitas Wartawan Perbatasan (KONTAS) Malaka didirikan pada Mei 2014 oleh tujuh orang, yaitu Cyriakus Kiik, Boni Atolan, Markus Baria Berek, Hironimus Seran, Paulus Eddy Sumantri, Yohanes Berchmans Nahak, dan Petrus Seran.
Saat itu, Cyriakus Kiik menjabat sebagai ketua sementara Yohanes Berchmans Nahak sebagai Sekretaris. Namun, organisasi tidak berjalan dengan baik dan tidak ada kegiatan sama sekali.
Kemudian, pada 4 November 2021, komunitas dibentuk kembali melalui pemilihan di Kafe Ltari, Betun, di mana Cyriakus Kiik terpilih kembali sebagai Ketua dan Yohanes Berchmans Nahak sebagai Sekretaris. **(fb)