Yanuarius Boko Beri Tanggapan Terkait Dugaan Proyek Mangkrak Gedung Aula Serbaguna SMPN 1 Malaka Tengah

BIDIKNUSATENGGARA.COM | Yanuarius Boko, Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, akhirnya memberikan tanggapan terkait proyek pembangunan Gedung Aula Serbaguna SMPN 1 Malaka Tengah yang dikerjakan pada Juli 2023 silam.

Sebelumnya, media ini menurunkan dua berita berturut-turut dengan judul, “Asal Jadi, Hasil Kerja Gedung Serbaguna SMPN 1 Malaka Tengah Senilai Rp 2 Miliar Lebih Jadinya Begini” Kemudian berita kedua dengan judul, “Terkuak Dugaan Mangkraknya Proyek Pembangunan Aula Serbaguna SMPN 1 Malaka Tengah Dikerjakan Oleh CV DUAENAMSEPULUH PROMOSINDO.” 

Menyikapi kedua berita tersebut, Yanuarius Boko melontarkan tanggapan lewat telepon Whatsapp-nya dengan penuh perdebatan hingga nyaris mengancam.

Ia merasa tidak puas dengan pernyataan mantan Kepala Sekolah SMPN 1 Malaka Tengah, Yulius Pekuali, yang menyebutkan bahwa pihak yang mengerjakan proyek tersebut ditunjuk langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malaka saat itu, yaitu Yanuarius Boko.

Dengan tegas, Yanuarius Boko berkata kepada wartawan, “Saya ingatkan yaaa, pernyataan yang pak tulis itu siapa yang tulis?.” Wartawan bidiknusatenggara.com menjawab, “Yan dan saya yang tulis.”

Yan Boko kemudian meminta wartawan untuk menarik kembali pernyataan tentang penunjukan langsung dari Kepala Dinas. “Anggaran 2 miliar kok penunjukan langsung bagaimana?” Ia mengklaim telah mengonfirmasi pernyataan dengan Yulius, yang menyatakan tidak mengeluarkan pernyataan itu.

Wartawan menanggapi, “Kami ada pegang rekaman. Pak, jangan ancam.”

Yan Boko kembali bersikeras, “Saya sudah konfirmasi dengan pak Yulius, dan beliau mengatakan bahwa beliau tidak mengatakan demikian.” Wartawan menjawab, “Ia benar, pak Yulius bilang saya tidak tahu. Entah ditunjuk atau tidak, saya tidak tahu apa-apa.”

Yan Boko menanggapi, “Kalau begitu kalimatnya seperti itu e pak wartawan. Bagaimana anggaran 2 miliar kita tunjuk langsung? Itu melalui tender.”

Wartawan bidik setuju, “Makanya kami telepon, coba pak angkat, pasti tidak seperti ini. Kami konfirmasi supaya mau tahu kebenarannya.”

Yan Boko meminta, “Tapi jangan tulis dulu to. Masa belum konfirmasi, tulis bagaimana.”

Wartawan menjelaskan, “Saya telepon pak, tapi tidak angkat. Saya sudah coba dua kali, tapi nomor di luar jangkauan, sehingga saya turunkan beritanya. Setidaknya saya punya usaha untuk konfirmasi.”

Wartawan menambahkan, “Mungkin pak sudah blokir nomor saya, sehingga saya tidak bisa telepon.”

Yan Boko menanggapi, “Saya tidak pernah blokir orang.”

Wartawan bidik kemudian bertanya tentang pengerjaan keramik, mengapa hanya bagian tangga luar yang dikerjakan. Yan Boko menjawab, “Pak wartawan, pekerjaan itu sesuai dengan perencanaan dan RAB. Kalau RAB-nya begitukan, mereka kerja sesuai dengan itu. Prosesnya melalui tender, pak.”

Saat ditanya tentang anggaran proyek yang cukup besar, yaitu Dua Miliar Tujuh Ratus Juta Lebih, tapi plafon tidak terpasang, Yan Boko menjawab, “Silahkan eee, karena plafonnya tidak ada, anggarannya tidak cukup. Pihak yang merencanakannya ada, pengawasan ada, kita backup dengan tim teknis, dan ada pendampingan dari Kejaksaan.”

Ketika ditanya tentang audit, apakah ada temuan atau tidak, Yan Boko mengarahkan wartawan untuk bertanya pada pihak ketiga yang mengerjakan proyek itu.

Wartawan bidik bertanya mengapa keramik tidak dipasang di dalam ruangan terlebih dahulu sementara hanya bagian tangga luar yang dikerjakan? Yan Boko menjelaskan, “Itu kita merencanakannya begitu, tapi karena anggarannya tidak cukup, kita rencanakan untuk tahun berikutnya untuk dilengkapi.”

Mengenai pihak ketiga yang mengerjakan proyek itu, Yan Boko menyebut Tumbes Jaya.

Saat ditanya tentang meteran listrik, Yan Boko menyatakan, “Meteran ada”. Wartawan kemudian mengatakan, “kami lihat listriknya ditarik dari gedung lain.” Yan Boko menjawab, “Nanti tanya di pihak ketiga saja.”

Demikian percakapan wartawan bidiknusatenggara.com, bersama mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malaka, Yanuarius Boko, pada Sabtu Malam, (29/3/25).

Sementara itu, saat wartawan mendatangi lokasi gedung Aula Serbaguna SMPN 1 Malaka Tengah pada Sabtu Sore (29/3/25), mereka menemukan kondisi gedung sangat memprihatinkan.

Ditemukan di bagian samping gedung sudah retak-retak, kemudian tidak terdapat meteran listrik terpasang. Penataan halaman tidak ada, dan gedung tidak memiliki plafon. Keramik hanya terpasang di tangga masuk bagian depan dan tangga sebelah samping, sementara bagian dalam gedung dipenuhi debu karena tidak ada keramik yang dipasang.

Saat warga yang melihat wartawan mengambil foto gedung tersebut mulai memberi komentar kritis.

Salah satu warga yang minta namanya tidak mau disebutkan mengekspresikan kekhawatirannya, mengatakan, “Bagaimana anggaran gedung ini cukup besar tapi terlihat seperti gedung tua yang tidak terurus?”

Sejak tahun 2023, lanjut dia, pembangunan gedung ini tidak menunjukkan perkembangan lebih lanjut, sehingga bisa dianggap mangkrak.

Konfirmasi terpisah mantan Kepala Sekolah SMPN 1 Malaka Tengah, Yulius Pekuali mengaku bahwa ia tidak mengetahui rinciannya proyek tersebut karena sepenuhnya dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malaka.

“Kami tidak tahu-menahu soal pembangunan gedung itu karena semuanya dikelola oleh Dinas Pendidikan,” ujar Yulius

Berdasarkan data dari laman LPSE Kabupaten Malaka, proyek ini dibiayai oleh APBD 2023 dengan pagu anggaran Rp 2.738.654.630,00 dan dikerjakan oleh CV DUAENAMSEPULUH PROMOSINDO, dengan masa kontrak, 4 Juli 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023.**(Ferdy Bria)